Sabtu, 29 April 2017

Makalah standar audit dan akuntansi global

NAMA : RISKA RIZKINIA
NPM / Kelas : 27213800 / 4EB29
Dosen : Budiasih, SE., MMSi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

                         KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah "standar audit dan akuntansi global" yang merupakan tugas dari matakuliah Akuntansi Internasional. Dalam penyusunan Makalah ini penulis sudah berusaha dengan maksimal, sesuai dengan kemampuan penulis. Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan serta keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penyusunan Makalah ini. Penulis sudah berusaha sebisa mungkin menyelesaikan meskipun Makalah ini tersusun sederhana. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Terimakasih.

Jakarta, 29 April 2017

                            BAB I

                       PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB (International Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Meskipun terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.

            Konvergensi Akuntansi mencakup konvergensi (1) standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), (2) penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go public, dan (3) standar audit).

             Pada akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan keseragaman dalam pelaporan keuangan di dunia internasional. Hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang aktif dalam ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat standar, perusahaan, regulator, maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di berbagai negara.

1.2 Rumusan Masalah
1.         Apakah maksud dari konvergensi standar akuntansi?

2.    Apa saja manfaat konvergensi akuntansi?

3.    Apa saja peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional?

                                 BAB II
                         PEMBAHASAN

2.1 SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

2.1.1  Manfaat Konvergensi Internasional

            Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.

            Pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain:

·           Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.

·           Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.

·           Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.

·           Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.

·           Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

2.1.2. Kritik terhadap Standar Internasional

            Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik.       Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

         

            Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

2.2 BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

            Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:

-        Tahun 1973 à Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).

-        Tahun 1976 à Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.

-        Tahhun 1977 à Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).

-        Tahun 1977 à Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.

-        Tahun 1984 à London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.

-        Tahun 1989 à IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.

-        Tahun 1996 à Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.

-        Tahun 2001 à Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).

                                BAB III
                              PENUTUP
Kesimpulan

Konvergensi internasional saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar akuntansi setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi IFRS. Tetapi IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala internasional pula.

Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.

Sabtu, 15 April 2017

Makalah Translasi mata uang asing

NAMA : RISKA RIZKINIA
NPM / Kelas : 27213800 / 4EB29
Dosen : Budiasih, SE., MMSi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

                         KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah "Translasi mata uang asing" yang merupakan tugas dari matakuliah Akuntansi Internasional. Dalam penyusunan Makalah ini penulis sudah berusaha dengan maksimal, sesuai dengan kemampuan penulis. Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan serta keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penyusunan Makalah ini. Penulis sudah berusaha sebisa mungkin menyelesaikan meskipun Makalah ini tersusun sederhana. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Terimakasih.

Jakarta, 15 Maret 2017
Riska Rizkinia

                                     BAB I
                            PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi mata uang asing. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi oleh karena itu, penting untuk mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan transaksi dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai translasi dan konversi. Karna masalah diatas sehingga penulis memilih tertarik untuk menyaj,ikan materi terkait dengan translasi mata uang asing.

1.2. Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan translasi mata uang asing ?
2.    Bagaimana metodologi dalam translasi mata uang asing ?

                                 BAB II
                         PEMBAHASAN

A.  Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.    mencatat transaksi mata uang asing;
2.    memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.    berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1.    Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2.    Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
3.    Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik yaitu:
1.    Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2.    Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.    Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
Keuntungan Dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1.    Penangguhan
2.    Penangguhan dan Amortisasi
3.    Penangguhan Sebagian
4.    Tidak Ada Penangguhan
B.    Metodologi Translasi Mata Uang Asing
1.    Metode Nilai Tukar Tunggal
Kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan  dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan  satu kurs tunggal.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar negeri setiap terjadi perubahan nilai tukar. Nilai persediaan dan aktiva tetap didukung oleh inflasi lokal. Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing dengan menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini tidak akan pernah direalisasi penuh.
2.    Metode Nilai Tukar Ganda
a.    Metode Current-Noncurrent
Metode ini merupakan metode yang paling tua di antara metode konversi mata uang. Dengan metode ini, semua asset dan kewajiban lancer dari cabang-cabang perusahaan dikonversikan dalam mata uang Negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun. Sedang asset dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent),seperti biaya depresiasi, dikonversikan pada kurs histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun pada saat kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di luar negeri yang memiliki modal kerja yang dinilai positif dalam mata uang local akan meningkatkan resiko rugi (translation loss) akibat devaluasi dengan metode current/non current.

                                 BAB III
                             PENUTUP

Kesimpulan
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Metodologi dalam translasi mata uang asing yaitu :
1.    Metode Nilai Tukar Tunggal
2.    Metode Nilai Tukar Ganda
a.    Metode Current-Noncurrent
b.    Metode Moneter-Nonmoneter
c.    Metode Kurs Sementara
Translasi mata uang asing terus berkembang di berbagai negara serta telah banyak praktik-praktik translasi mata uang asing di berbagai belahan dunia seperti di Indonesia, Amerika, Inggris dan lainnya yang secara teori merupakan transaksi yang kompleks.

Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
http://karimahpatryani.blogspot.com/2014/05/perkembangan-akuntansi-translasi-pada.html
http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/translasi-mata-uang-asing.
https://www.academia.edu/12046522/AKUNTANSI_INTERNASIONAL_TRANSLASI_MATA_UANG_ASING_OLEH

Senin, 03 April 2017

Makalah pelaporan dan pengungkapan (akuntansi internasional)

MAKALAH PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN (AKUNTANSI INTERNASIONAL)

NAMA : RISKA RIZKINIA
NPM / Kelas : 27213800 / 4EB29
Dosen : Budiasih, SE., MMSi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah "pelaporan dan pengungkapan" yang merupakan tugas dari matakuliah Akuntansi Internasional. Dalam penyusunan Makalah ini penulis sudah berusaha dengan maksimal, sesuai dengan kemampuan penulis. Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan serta keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penyusunan Makalah ini. Penulis sudah berusaha sebisa mungkin menyelesaikan meskipun Makalah ini tersusun sederhana. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Terimakasih.

Jakarta, 02 Maret 2017
Riska Rizkinia
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kepentingan relatif pada pasar ekuitas dalam perekonomian nasional yang tumbuh dan investor individual lebih aktif dalam pasar. Sebagai hasilnya, pengungkapan publik,proteksi investor, nilai pemegang saham, dan pasar modal yang terbentuk dari pengelolaan perusahaan menjadi sangat pentimg walaupun praktik pengungkapan sangat beragam tiap negara, namun mereka satu.Akan tetapi, perbedaan yang penting dapat mempengaruhi banyak negara,khususnya bagi semua perusahaan yang tidak aktif dalam hal pasar modal internasional.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan pengungkapan dan pelaporan di negara lain?

1.3. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana pengungkapan dan pelaporan yang ada dinegara lain.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Pengungkapan

Perkembangan sistem pengungkapan berkaitan erat dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan didorong oleh perbedaan pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Di negara-negara lainnya (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham tetap terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini,kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

2.2 Pengungkapan Sukarela

Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akanmendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporanini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensiinvestasinya kepada para investor.Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansimencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan cara yang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapanmenetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

2.3 Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan

Untuk melindungi para investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang membutuhkan informasi pasar mereka.Semua bursa ini memastikan bahwa para investor memiliki informasi yang cukup untuk mengevaluasi kinerja dan prospek perusahaan.Di Amerika Serikat  standar pengungkapannya secara umum dianggap menjadi yang paling kuat didunia.
Bursa saham dan peraturan pemerintah secara umum membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk melengkapi informasi keungan dan non keuangan sama seperti perusahaan domestik. Perusahaan asing yang terdaftar secara umum memiliki Fleksibilitas yang berhubungan dengan prinsip akuntansi yang mereka gunakan untuk pengungkapan. Dikebanyakan negara perusahaan asing yang terdaftar harus menyimpannya dengan informasi saham yang dibuat publik,mendistribusikan ke pemegang saham atau dicatat dengan penganturan di pasar domestik. Akan tetapi, banyak negara tidak mengawasi dan melaksanakan kebutuhan akan pengungkapan kesesuaian antara yurisdiksi.

2.4 Praktik Pelaporan dan Pengungkapan

Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kepentingan relatif pada pasar ekuitas dalam perekonomian nasional yang tumbuh dan investor individual lebih aktif dalam pasar. Sebagai hasilnya, pengungkapan publik,proteksi investor, nilai pemegang saham, dan pasar modal yang terbentuk dari pengelolaan perusahaan menjadi sangat pentimg walaupun praktik pengungkapan sangat beragam tiap negara, namun mereka satu.Akan tetapi, perbedaan yang penting dapat mempengaruhi banyak negara,khususnya bagi semua perusahaan yang tidak aktif dalam hal pasar modal internasional.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan pengungkapan dan pelaporan di negara lain?

1.3. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana pengungkapan dan pelaporan yang ada dinegara lain.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Pengungkapan

Perkembangan sistem pengungkapan berkaitan erat dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan didorong oleh perbedaan pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Di negara-negara lainnya (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham tetap terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini,kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

2.2 Pengungkapan Sukarela

Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akanmendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporanini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensiinvestasinya kepada para investor.Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansimencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan cara yang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapanmenetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

2.3 Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan

Untuk melindungi para investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang membutuhkan informasi pasar mereka.Semua bursa ini memastikan bahwa para investor memiliki informasi yang cukup untuk mengevaluasi kinerja dan prospek perusahaan.Di Amerika Serikat  standar pengungkapannya secara umum dianggap menjadi yang paling kuat didunia.
Bursa saham dan peraturan pemerintah secara umum membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk melengkapi informasi keungan dan non keuangan sama seperti perusahaan domestik. Perusahaan asing yang terdaftar secara umum memiliki Fleksibilitas yang berhubungan dengan prinsip akuntansi yang mereka gunakan untuk pengungkapan. Dikebanyakan negara perusahaan asing yang terdaftar harus menyimpannya dengan informasi saham yang dibuat publik,mendistribusikan ke pemegang saham atau dicatat dengan penganturan di pasar domestik. Akan tetapi, banyak negara tidak mengawasi dan melaksanakan kebutuhan akan pengungkapan kesesuaian antara yurisdiksi.

2.4 Praktik Pelaporan dan Pengungkapan

Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan serta laba persaham. Pada bahasan praktik pelaporan dan pengungkapan akan dipusatkan pada:

2.4.1 Pengungkapan Informasi yang Melihat Masa Depan

Pengungkapan Informasi yang melihat masa depan,mencakup:

a.Ramalan pendapatan, laba rugi, labarugiper saham (EPS), pengeluaran modal,dan poskeuangan lainnya.

b.Informasi prospektif mengenai kinerja atauposisi ekonomi masa depan yang tidakterlalupasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah.

c. Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.Sebagai contoh adalah Bursa Efek Tokyo TSE meminta kepada manajemen perusahaan yang tercatat untuk menyediakan ramalan penjualan, laba dan deviden dalam pengumuman pertahunan dan semesteran yang dilakukan.

2.4.2 Pengungkapan Segmen

Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

2.4.3 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Pelaporan tanggung jawab sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan. Hal ini mencerminkan kepercayaan bahwa perusahaan berutang kepada para pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja sosial dan lingkungannya.

2.5 Pengungkapan Khusus Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Nondomestik dan atas Prinsip Akuntansi yang Digunakan.

Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik.Pengungkapan yang dimaksud seperti:
a. Penyajian ulang untuk kenyamananinformasi keuangan ke dalam mata angnondomestik.
b. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secaraterbatas menurut kelompok keduastandar akuntansi.
c. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kedua standarakuntansi dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yangbanyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansiyang lain.

2.6 Implikasi Bagi Pengguna Laporan Keuangan dan Manajer

Para manajer dari banyak perusahaan sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah dengan menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasim yang dapat memberikan keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.

BAB III
KESIMPULAN

Standard praktik pengungkapan dan pelaporan yang diterapkan di setiap negara dipengaruhi oleh keuangan, undang-undang,politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor- faktor lainnya.Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan yang diterapkan di sebuah perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Choi Federick D.S dan Gary K.Meek. 2010. Akuntansi Internasional. Jakarta: Salemba Empat.
http://www.academia.edu/9037136/pelaporan_dan_pengungkapan_akuntansi_internasional
http://diah17.blogspot.com/2015/04//materi-4-pelaporan-dan-pengungkapan.html